.

Monday, September 9, 2019

SEBELUM KAU DAN AKU SENANTIASA JATUH CINTA DI MADINAH VAN JAVA


Tenggelam aku dalam banjir lamun

Hujan yang kian menderas di Madiun
Nafisa, airmatamukah yang belum tuntas
Membanjiri jalan hijrah yang kita retas

Nafisa, di Nambangan ada tembang lawas
Mengiang-ngiangkan kreteg-kreteg cemas
Suara hati kita tengah mengalunkan cerita
Bengawan duka meluap oleh bandang airmata

Dari Mangunharjo ke Jiwan ingatan berseliweran
Angin menerpakan lirih lirik-lirik perih kenangan
Menggumpalkan elegi silam kampung halaman
Mengentalkan kangen dalam tirai perasaan

Namun, Nafisa, seperti ikrar kita --19 tahun lewat
Bukankah kita tak akan naik kereta ke arah barat
Untuk mengembalikan luka ke negeri nostalgia
Sebelum kau dan aku senantiasa jatuh cinta

Di Madinah van Java

Madiun, 23 Januari 2015

Photo by Tyler Nix on Unsplash



1 comment:

About

authorAssalamualaikum, nama saya Syukur A. Mirhan. Sekarang ini saya tinggal di Temboro, tautan sosial media di bawah ini.
Learn More →



QUOTES

“Pada akhirnya Cinta, Bukan kata Adalah” ― Syukur A. Mirhan